Friday, 29 January 2010

Hujan dan Tanah

Kita bukan kita yang dulu.
Enggak ada kita lagi.
Enggak ada ikatan lagi.
Cuma gue dan elo.
Jalan sendiri-sendiri.
Di jalan yang berbeda.
Gw di sisi kiri, elo di sisi kanan.
Naik ojek yang beda pula nomer serinya.


****


Kita bukan diciptakan buat jadi sama-sama, iya gw ngerti.
Tapi kita juga diciptakan bukan buat jadi pisah loh.


Kayak hujan dan tanah.


Mereka berbeda.
Mereka diciptakan di hari yang berbeda pula.
Tapi apa jadinya hujan tanpa tanah dan tanah tanpa hujan?
Kemana larinya si hujan pergi? Ke laut? Satu tongkrongan hujan ke laut semua?
Bagaimana jadinya kadar garam yang lambat laun akan berkurang karena hujan? Dimanakah nantinya ikan air bergaram berumah? Such a dead prize, hujan tetap butuh tanah.
Dan...........................................................
Bagaimana jadinya tanah tanpa hujan?
Kerontang.
Suram.
Sakit.
Parah.
Coklat.
Useless.

See?
Mereka diciptakan tidak untuk bersama loh, tapi mereka saling membutuhkan♥
Cute yah?


****




Tapi gw sedih.
Dikit sih sedihnya.
Soalnya gw doang yang butuh elo.
Ironis? Tragis.


No comments:

Post a Comment