Monday, 9 August 2010

Jeidi Sharon Theoangela Tobing

Sekedar berbagi.

Ini Jeidi, adik saya yang paling bungsu.
Umurnya baru akan menginjak enam tahun Juni 2010 ini.



Banyak yang berpendapat bahwa Jeidi adalah sosok yang menggiurkan untuk diberi kasih sayang. Menggemaskan dan edorebelh.
Nyatanya, kenyataannya berkata lain.
Sangat berbeda 179,657 derajat.

Dia bacot.

Dia cengeng.

Dia bau kambing.

Dia suka makan bayi.

Dia suka berkeliaran malam-malam, ketawa-ketiwi, terbang-terbing, pake baju putih-putih (buset, ini orang apa kuntilanak.....................)


*****

Dia juga produsen quotes yang handal loh.
Ini contohnya:

Situasi: Sedang makan malam keluarga di sebuah restoran di daerah Kelapa Gading.
"Kak, kok mama dipanggilnya 'Mbak' tapi kakak dipanggilnya 'Ibu' sama mas itu? Oh iya, kakak kan lebih gendut daripada mama."


Situasi: Bokap baru pulang kerja. Lupa mengucapkan salam.
"Ma, itu suami mama kayak kucing ih. Masuk kerumah kok gak pake 'shaloom'. Males dede ngeliatnya."


Situasi: Di motor. Bersama saya. Dia duduk dibelakang, memeluk saya.
"Dede cape kalo naik motor sama kakak. Lebih enak sama mama." "Loh, kenapa?" "Tangan dede capek meluk badan kakak. Kegedean kayak sapi."


Situasi: Saya sedang makan. Kehausan. Mau minum.
"Jei, tolong ambilin minum dong." "Ih males ah." "Dih, nyolot lo. "Kakak pikir dede ini pembantu kakak? Enak aja, gendut lo."


Situasi: Nyokap bawa Wall's Conello. Cuman dua biji.
"Ma, punya kaka mana? Mana?!?!? Punya kakak mana eskrimnayaaaaaa?!?!?!" "Hahaha emang enak, makanya jadi anak kecil aja kayak dede. *ngeloyorsambilngulumeskrim*"


*****


Hah.
Makan hati saya mostingnya.
Ini baru sebagian kecil, kawan.
Akan lebih parah jika dia sedang badmood, diambang emosi. Mungkin sedang galau karena diduakan pacarnya.
Mulutnya tajam setajam kenyataan.
Huampfh.
Peduli batu.
Udah ah, bete.



Cheers,

Fagundes

No comments:

Post a Comment